Laju
Reaksi
Pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi adalah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil
reaksi terhadap perubahan waktu
Laju reaksi adalah perbandingan
perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi terhadap perubahan waktu.
Pada reaksi : A
(Reaktan) B (Produk)
Laju Reaksi
didefinisikan sebagai :
Berkurangnya
konsentrasi A(reaktan) tiap satuan waktu
Bertambahnya
konsentrasi B(produk) tiap satuan waktu
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung per satuan waktu. Laju
reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi. Laju reaksi kimia terlihat dari
perubahan konsentrasi molekul reaktan atau konsentrasi molekul produk terhadap
waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan berubah terus-menerus seiring dengan
perubahan konsentrasi (Chang:2005).
Faktor –
faktor yang mempengaruhi laju reaksi :
Dalam berbagai reaksi kimia kita sering dapati reaksi berjalan sangat cepat dan
adapula yang berjalan sangat lambat. Keadaan demikian dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor – faktor, yaitu :
1. Konsentrasi
Jika
konsentrasi suatu zat semakin besar maka laju reaksinya semakin besar pula, dan
sebaliknya jika konsentrasi semakin kecil maka laju reaksinya semakin kecil
pula. Untuk beberapa reaksi, laju reaksi dapat dinyatakan dengan persamaan
matematik yang dikenal dengan hukum laju reaksi atau persamaan laju reaksi.
Pangkat – pangkat dalam persamaan laju reaksi dinamakan orde
reaksi. Menentukan orde reaksi dalam suatu reaksi kimia pada prinsipnya
menetukan pengaruh seberapa besar perubahaan konsentrasi laju reaksi terhadap
konsentrasi pereaksi.
2. Luas Permukaan
Reaksi yang
berlangsung dalam sistem homogen sangat berbeda dengan reaksi yang berlangsung
dengan heterogen. Pada reaksi homogen campuran zatnya bercampur seluruhnya. Hal
ini dapat mempercepat berlangsungnya reaksi kimia, karena molekul – molekul ini
dapat bersentuhan satu sama yang lainnya. Dalam sistem heterogen, reaksi hanya
berlangsung pada bidang – bidang yang bersentuhan dari kedua fasenya. Reaksi
kimia berlangsung pada kedua molekul – molekul atom – atom atau ion – ion dari
zat – zat yang bereaksi telebih dahulu bertumbukkan. Maka semakin luas
permukaan suatu reaksi mak semakin cepat reaksi itu berlangsung.
3. Suhu / Temperatur
Pada suhu
yang tinggi, energi molekul – molekul bertambah. Laju reaksi meningkat dengan
naiknya suhu, biasanya kenaikan suhu sebesar 10 oC akan menyebabkan
kenaikkan laju reaksi sebesar dua atau tiga kalinya. Kenaikkan laju reaksi ini
disebabkan dengan kenaikkan suhu atau menyebabkan makin cepatnya molekul –
molekul pereaksi bergerak, sehingga memperbesar kemungkinan terjadi tabrakan
yang efektif. Energi tumbukan bertambah yang diperlukan untuk mencapai keadaan
sehingga suatu reaksi dapat berlangsung disebut energi pengaktifan. Kenaikan
suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu, energy kinetic
partikel zat-zat meningkat sehinga memungkinkan semakin banyaknya tumbukan
efektif yang menghasilkan perubahan. Berdasarkan teori tumbukan, reaksi terjadi
bila molekul bertumbukan dengan energy yang cukup besar, disebut energy
aktivasi. Untuk memutus ikatan dan mengawali reaksi, konsatanta laju dan energy
aktivasi dihubungkan oleh persamaan Arrhenius.
4. Katalis / Katalisator
Berbagai
reaksi berlangsung lambat dapat di percepat dengan menambahkan zat lain yang
disebut katalis. Konsep yang menerapkan pengaruh terhadap laju reaksi
diantaranya katalis menurunkan energy-energi pengaktifan suatu reaksi dengan
jalan menbentuk tahap-tahap reaksi yang baruKatalis menimbulkan efek yang nyata
pada laju reaksi, meskipun dengan jumlah yang sangat sedikit. Namun, katalis
ini sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen. Sehingga banyak
upaya untuk menemukan katalisis yang akan mempercepat reaksi tertentu tanpa
meningkatkan timbulnya produk yang tidak diinginkan.
5. Molaritas
Molaritas
adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat pelarut. Hubungannya
dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu zat, maka semakin
cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada molaritas yang rendah
suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang tinggi.
6. Tekanan
Banyak
reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti
itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan
memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
DAFTAR
PUSTAKA
Charles,
W. 1992 . Kimia Untuk Universitas . Gramedia : Jakarta
Keenan,
Dkk. 1989 . Kimia Untuk Universitas . Erlangga : Bandung
Kitti,
Surra. 1993 . Kimia Fisika Untuk Universitas . Gramedia : Jakarta
Petrucci, Ralph. H,
1992. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Terjemahan
Suminar. Jakarta: Erlangga
Brady, James E. dan
J.R. Holum. 1988. Fundamentals of Chemistry. Edisi 3,New York: Jon
Willey & Sons, Inc.
Parning, Horale,
Tiopan, 2006, Kimia SMA Kelas XI Semester I, Jakarta:Yudistira
Chang, Raymond.2005.Kimia
Dasar Konsep-Konsep Inti edisi ketiga jilid 2.Jakarta:
Erlangga
Dogra, S.K dan S.Dogra.1990.Kimia
Fisik dan soal-soal.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Oxtoby, dkk.2001.Prinsip-prinsip
Kimia Modern edisi keempat jilid 1.Jakarta: Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar